Aamiin Ya Rabbal Aalamiin

Bismillahirrahmanirrahim ...

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (al-Hadid: 20)


Tanya pada diri kita adakah kita sedang mengejar kehidupan selepas kematian atau kehidupuan sebelum kematian. Apakah kita ingin kekal kepada kehidupan dunia sebagaimana kepercayaan orang kuno?Demikian berakar umbi hal ini sehingga orang-orang Mesir Kuno meyakini kebenaran keabadian manusia, sehingga mereka menciptakan kaedah yang dapat mengawet ratusan bahkan ribuan tahun.
Konon Socrates pernah berkata, sebagaimana dikutip oleh Asy-Syahrastani dalam bukunya Al-Milal wa An-Nihal (I:297),

"Ketika aku menemukan kehidupan (duniawi) kutemukan bahwa akhir kehidupan adalah kematian,
namun ketika aku menemukan kematian, aku pun menemukan kehidupan abadi. Kerana itu, kita harus prihatin dengan kehidupan (duniawi) dan bergembira dengan kematian. Kita hidup untuk mati dan mati untuk hidup."

Namun bagiku dan bagi anda cukuplah..
Cukuplah mati sebagai peringatan..

0 share with mummy:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...