Banyak orang mengira zuhud adalah meninggalkan harta benda padahal tidak demikian.
Tiga tanda kezuhudan:

1. Tidak bergembira dengan apa yang ada dan tidak bersedih karena hal yang hilang.
 
2. Sama dipandangannya, orang yang mencela (zuhud harta) dan orang yang memujinya(zuhud kedudukan).
 
3. Hendaknya ia bersama Allah dan hatinya lebih banyak didominasi oleh kelezatan ketaatan, karena hati tidak ada yang terbebas sama sekali dari cinta, yakni cinta dunia dan cinta Allah. Kedua cinta ini seperti antara air dan udara didalam gelas, tidak pernah bersatu namun selalu berbagi dalam ruang yang terbatas, hanya siapa yang akan menempati lebih banyak atau ada keseimbangan diantaranya.

Barang siapa sibuk dengan dirinya maka ia akan terhindar dari kesibukan orang lain, dan inilah maqom orang-orang beramal: Barang siapa sibuk dengan Tuhannya maka ia terhindar kesibukan dengan dirinya, dan ini maqom orang-orang yang Arif. Dan orang zuhud harus berada disalah satu dari kedua maqom ini.
Apabila Iman terkait dengan zhahir hati, maka ia akan mencintai dunia dan akhirat dan berusaha untuk keduanya.


Apabila Iman telah merasuk dalam lubuk hati maka ia akan membenci dunia.
Tanda zuhud adalah, tidak adanya perbedaan antara kemiskinan dan kekayaan. Kemuliaan dan kehinaan, pujian dan celaan, karena adanya dominasi keakraban dengan Allah swt. Zuhud tidak akan dapat dicapai dengan sempurna kecuali dengan tawakal.